Sanghyang Heuleut: Aktivitas & Tiket Masuk 2024

[man-table-summary id=”sanghyangheuleut”]

Apabila kalian sedang mencari tempat wisata untuk melepas penat dengan suasana alam terbuka, maka Sanghyang Heuleut bisa dijadikan sebagai tempat tujuan wisata kalian.

Sesampainya di tempat ini, kalian akan disambut dengan suara gemercik aliran air sungai dengan panorama tebing yang indah. Lengkap dengan suasanya yang sejuk sebab banyaknya pepohonan rindang yang tumbuh disini.

Keunikan lainnya, Sanghyang Heuleut ini juga masih belum banyak dikunjungi oleh para wisatawan.

Sehingga, tempat ini masih sangat terjaga kealamian dan kebersihannya.

Sejarah

Sanghyang Heuleut merupakan suatu danau kecil alirannya mengalir persis di atas arus sungai citarum purba.

Danau ini termasuk ke dalam salah satu danau purba yang ada di kota Bandung, hal tersebut dapat kita lihat dari adanya susunan bebatuan (geologis) yang terdapat di sini.

Adapun dua legenda ataupun mitos dan sejarah dari danau ini. Yang mana warga sekitar percaya jika Sanghyang Heulet merupakan tempat mandi dari para bidadari.

Hal tersebut juga semakin singkron dengan nama danau ini yang cukup unik. Yakni sanghyang yang artinya“sesuatu yang dianggap suci” serta Heuleut yang artinya “jeda atau batasan sesuatu dan atau waktu”.

1. Sanghyang Tikoro

Sanghyang Tikoro

Tikoro atau dalam bahasa indonesia artinya “kerongkongan“ merupakan lokasi yang diyakini sebagai tempat hilangnya air danau purba di bandung secara misterius.

Dengan artinya kerongkongan, tempat ini juga memang terlihat seperti kerongkongan. Yang mana pada aliran air ini akan semuanya akan lenyap masuk ke dalam tempat yang sangat gelap.

Lokasi dari gua sanghyang Tikoro sebelahan persis dengan Power House PLTA. Serta kalian dapat mencapai lokasi dengan cara menuruni tangga.

Berada tepat di bawah pelataran kecil bangunan tersebut, barulah kalian dapat menjumpai sanghyang tikoro dari dekat, walaupun letaknya juga sedikit tersembunyi.

Sahabat traveler’s, di sebelah selatan gua sanghyang tikoro terdapat 2 tebing tinggi yang tampak menjadi tembok pengahalang genangan danau purba.

Nah dinding penghalang ini pulalah yang kemudian menghubungkan dua puncaknya yaitu Pasir Kiara yang tingginya 732 meter dan Puncak Larang 850 meter.

Baca: Curug Cigamea

2. Sanghyang Poek

Sanghyang Poek

Tempat ini adalah salah satu gua purbakala yang juga sama-sama terdapat di kota Bandung. Serta memiliki bentuk yang menyerupai celah serta terhimpit di antara tebing tinggi.

Aliran sungai yang menuju ke arah Gua Sanghyang Poek ini memiliki aliran air yang tak terlalu deras, serta disekitaran gua ini juga telah dihiasi oleh beberapa batuan besar.

Apabila kalian hendak memasuki gua sanghyang heuleut satu ini, maka kalian harus memastikan jika kondisi badan kalian fit. Sebab, rute yang akan kalian lewati nantinya berupa jalan bebatuan yang miring serta licin.

Selepas kalian berada di dalam gua, maka nantinya kalian akan menjumpai 3 buah lorong, serta salah satu lorong yang berada di tengah itulah merupakan lorong yang menuju sanghyang poek.

Baca: Curug Cinulang

Objek Wisata

Terdapat banyak sekali kegiatan menarik yang dapat kalian lakukan disini, diantaranya seperti berenang atau hanya berjalan-jalan sembari menikmati keindahan yang ditawarkan danau ini.

1. Tempat Mandinya Bidadari

Tempat Mandinya Bidadari

Lokasi dari Sanghyang Heuleut yang cukup unik serta tersembunyi ini menyimpan pemandangan yang masih sangat alami.

Maka tak heran jika hal tersebut membuat orang-orang berimajinasi mengenai mitos-mitos yang ada di lingkungan sekitar.

Banyak mitos yang tersebar ditelinga masyarakat bahwa kawasan wisata ini dulunya adalah tempat untuk mandi para bidadari.

Dari namanya saja, kalian sudah bisa merasakan sensasi mitos yang kental.

Baca: Curug Hordeng

2. Peninggalan Danau Purba

Peninggalan Danau Purba

Keindahan  dari tempat wisata yang satu ini merupakan peninggalan dari danau purba yang dulunya menggenangi Bandung.

Danau tersebut bentuknya berupa kubangan air besar lengkap dengan tebing serta pepohonan yang tumbuh di sekitarnya.

Dalam kubangan tersebut, kalian dapat memanfaatkannya sebagai tempat berendam ataupun hanya sekadar bermain air.

Kealamian dari tempat wisata yang satu ini dihasilkan dari kombinasi antara pohon yang rindang, tebing yang kokoh serta warna airnya yang jernih. Sempurna sebagai tempat wisata alam pelepas penat dan bosan.

3. Kedalaman Sanghyang Heuleut

sanghyang heuleut bandung

Rata-rata dari kedalaman danau ini yaitu sekitar 3 meter. Sehingga jika kalian hendak berenang disini, pastikan jika kalian memang pandai berenang ya.

Fasilitas

  • Area parkir
  • Tangga
  • Jembatan kayu
  • Warung
  • Guide

Lokasi

Sanghyang Heuleut berada di alamat: Kp, Cipanas, Rajamandala Kulon, Kec. Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40554.

Rute Menuju Lokasi

Dari arah pusat kota Bandung, lokasi wisata ini berjarak sekitar 50 kilometer.

Atau apabila kita tempuh dengan menggunakan memakan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan berkendara.

Disini kalian dapat memilih rute yang melewati Jalan Raya Bandung – Cianjur – masuk ke arah Gerbang Waduk Saguling.

Kemudian kalian lanjutkan perjalanan dengan rute yang berkelok-kelok melewati Sanghyang Tikoro.

Dari sini pintu gerbang hanya akan berjarak kurang lebih 200 meter saja. Selepas kalian memarkir kendaraan, lanjutkan perjalanan kalian dengan cara berjalan kaki hingga sampai menuju lokasi Sanghyang Heuleut.

Jam Operasional

Jam buka Sanghyang Heuleut dimulai dari pukul  08.00 WIB sampai 16.00 WIB.

Harga Tiket Masuk

KeteranganHarga
Tiket MasukRp20.000
Parkir Roda 2Rp5.000
Parkir Roda 4Rp10.000
Sewa PelampungRp20.000
Pemandu Wisata± Rp50.000

Tips Berkunjung

1. Pakailah Sepatu Sol anti licin

Sebab perjalanan kalian nantinya ke daerah pegunungan yang notabene didominasi dengan cadas berbatu. Maka sebaiknya kalian mengenakan sepatu bersol anti licin supaya perjalanan kalian aman dan nyaman.

Sebab terdapat kemungkinan besar jika rute disana nantinya akan sulit dilewati terlebih dalam musim hujan.

2. Selalu Waspada waktu Berenang

Walaupun lokasi wisata danau ini adalah wisata umum yang mempunyai pihak pengelola, namun tidak menutup kemungkinan jika disini bisa terjadi kecelakaan akibat adanya luapan air sungai ke danau.

3. Datanglah di musim Kemarau

Berkunjung ke Sanghyang Heuleut kami sarankan datang di musim kemarau. Hal tersebut bertujuan supaya keindahan dari Sanghyang Heuleut ini sendiri akan semakin terlihat dengan paduan warna airnya yang terlihat kebiruan atau hijau tosca.

Sebab apabila musim penghujan tiba, tak hanya debit airnya saja yang meningkat, namun warna air danaunya juga menjadi berwarna kecoklatan.

4. Berhati-hatilah saat mengunjungi gua disana

Saat kalian memasuki gua yang ada di Sanghyang Heuleut selalu perhatikan pijakan kalian. Sebab bebatuan yang ada di dalam gua sangatlah licin.

Photo of author

Dwi Okta

Mahasiswi jurusan pariwista di salah satu Universitas di Indonesia.