Museum Fatahillah: Daya Tarik & Tiket Masuk 2024

[man-table-summary id=”museumfatahillah”]

Museum Fatahillah atau juga biasa disebut sebagai Sejarah Museum Jakarta adalah suatu museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Dan masih ke dalam satu kawasan Kota Tua.

Dahulu, bangunan dari museum ini dimanfaatkan sebagai balai kota Batavia atau di dalam Bahasa Belandanya disebut Stadhuis van Batavia. Selengkapnya mengenai Museum Fatahillah, simak ulasan di bawah ini.

Sejarah

sejarah berdirinya museum fatahillah
instagram: @potolawasofficial

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Gedung Museum ini pada mulanya dibangun untuk dijadikan sebagai Balai Kota (Stadhuis) yang langsung diresmikan oleh Gubernur Jendral Abraham Van Riebeeck di tahun 1710.

Namun, untuk pembangunan gedungnya sendiri sudah dimulai di era Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen, di tahun 1620.

Dimana pada masa itu, keadaan tanah dari kota Jakarta masih labil sehingga membuat bangunan ini sempat anjlok. Dan kemudian dilakukan beberapa kali supaya pemugaran sampai peresmiannya.

Di masa berikutnya, bangunan ini juga sempat mengalami beberapa kali alih fungsi gedung, antara lain:

  • (1925-1942) bangunan ini sempat dijadikan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi daerah Jawa Barat.
  • (1942-1945) bangunan ini dijadikan sebagai kantor pengumpulan logistik Dai Nippon.
  • (1952-1968) bangunan ini dijadikan sebagai markas Komando Militer Kota/ Kodim 0503 daerah Jakarta Barat.

Kemudian di tahun 1968, bangunan secara resmi diserahkan terhadap Pemda DKI Jakarta sekaligus diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta di tanggal 30 Maret 1974 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu yang bernama Ali Sadikin.

Baca: Kota Tua Jakarta

Misteri

penjara bawah tanah museum fatahillah
instagram: @ferryrivaldi

Seperti yang telah kita ketahui, bangunan dari museum ini merupakan peninggalan zaman belanda yang menjadi tempat penyiksaan para pejuang yang berusaha untuk memukul mundur pihak Belanda.

Oleh sebab itu, tak heran jika tempat ini memiliki misteri atau cerita mistis di dalamnya.Konon katanya, dibagian  ruangan bawah tanah adalah pusat dari keangkeran museum ini.

Sebab, di dalam ruangan ini tak jarang terlihat berbagai macam penampakan, salah satunya yaitu adanya sosok bayangan hitam yang nampak sangat seram.

Lalu terdapat pula anak kecil serta noni atau perempuan belanda yang selalu muncul serta menghantui setiap para wisatawan datang berkunjung ke ruangan ini.

Terdapat beberapa larangan yang harus dipatuhi oleh setiap pengunjung yang datang berkunjung ke museum ini. salah satunya yaitu dilarang untuk membuat kegaduhan serta berkata kotor.

Kedua hal tersebut dipercaya dapat mengganggu penghuni dari museum. Dan bisa jadi, para penghuni tersebut akan melakukan hal yang tak diinginkan. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kalian yang hendak berkunjung kesana untuk sopan dan menjaga sikap.

Museum ternyata juga memiliki ruangan rahasia dengan luas hanya 200 meter. Di dalam ruangan tersebut tedapat gambar mural yang mengisahkan bagaimana perjuangan dan keadaan kota Jakarta semasa itu.

Mural tersebut telah digambar sejak pada masa pemerintahan Gubernur Jakarta yang bernama Ali Sadikin pada tahun 1974.

Baca: Museum Macan

Tata Ruang

fatahillah museum
instagram: @sironi__

Area dari tempat wisata Museum Fatahillah terbagi menjadi 3 lantai, dengan pembagian sebagai berikut:

1. Lantai satu

Di kawasan lantai satu atau lantai bawah ini kalian dapat menjumpai beragam peninggalan VOC yang telah dipamerkan.

Selain itu, kalian juga dapat menjumpai adanya beberapa patung serta barang keramik yang juga terpajang di dalam lemari besar.

Ada juga koleksi yang berupa barang kerajinan layaknya prasasti serta gerabah dan juga beberapa benda penemuan dari para arkeolog di zaman dahulu.

Di kawasan lantai pertama ini juga kalian dapat menjumpai salah satu benda peninggalan dari Batavia atau budaya Betawi yang terjadi dalam bentuk tampilan dapur tempo dahlu dalam rumah masyarakat Betawi.

2. Lantai dua

Sedangkan di area lantai 2, kalian dapat menjumpai beberapa perabotan serta benda peninggalan dari bangsa Belanda.

Di lantai ini kalian dapat juga melihat berbagai lukisan di masa kolonial dan juga tempat tidur tempo dulu. Ada juga sebuah jendela besar yang letaknya berhadapan dengan alun – alun kota.

Konon jendela besar tersebut di masa Belanda dimanfaatkan oleh para petinggi pemerintahan Belanda guna menyaksikan eksekusi hukuman mati untuk para tahanan yang pada saat ini dilakukan di kawasan alun – alun area tengah.

3. Ruang bawah tanah

Bergerak menuju ruang bawah tanah, kalian dapat menjumpai sebuah ruangan yang mempunyai peran tak kalah penting pada masa penjajahan Belanda.

Di ruang ini, kalian dapat menjumpai kondisi dari penjara bawah tanah para tahanan yang semasa itu tertangkap dan melawan pihak pemerintahan Belanda.

Di sini setidaknya terdapat sekitar 5 ruangan sempit dan sangat pengap serta telah dilengkapi dengan bandul besi yang dulu dijadikan sebagai belenggu untuk para tahanan pada waktu itu.

Koleksi

Lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda
instagram: @real_zulkarnain41

Museum Fatahillah ini memiliki kurang lebih 23.500 koleksi barang bersejarah. Baik itu yang dalam bentuk benda asli hingga replika.

Koleksi dari barang tersebut asalnya dari Museum Jakarta Lama (Oud Batavia Museum) yang sebelumnya berada di alamat Jalan Pintu Besar Utara No. 27. Dimana sekarang ini kawasan tersebut telah ditempati untuk lokasi Museum Wayang.

Beberapa koleksi yang penting untuk kalian ketahui antara lain:

  • Prasasti Ciaruteun peninggalan Tarumanagara
  • Meriam Si Jagur
  • Patung Dewa Hermes
  • Sel tahanan dari Untung Suropati (1670) dan Pangeran Diponegoro (1830)
  • Lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda dari tahun 1602 – 1942
  • Alat pertukangan zaman prasejarah
  • Koleksi persenjataan
  • Koleksi mebel antik peninggalan abad ke-17 sampai abad ke-19
  • Sejumlah keramik
  • Gerabah
  • Prasasti

Berbagai koleksi di atas telah dipamerkan di dalam pembagian beberapa ruangan, sesuai dengan periode asalnya.

Beberapa ruangan pameran tersebut antara lain:

  • Ruang Prasejarah Jakarta
  • Ruang Tarumanegara
  • Ruang Jayakarta
  • Ruang Fatahillah
  • Ruang Sultan Agung
  • Serta Ruang MH Thamrin.

Pembagian ruangan tersebut serta penataan koleksi yang ada memang telah dipikirkan dan dipertimbangkan dengan sangat baik, berdasarkan aspek artistik dengan harapan bisa memiliki fungsi yang seoptimal mungkin untuk dijadikan sebagai sumber informasi bagi pengunjungnya.

Koleksi yang dipamerkan ke masyarakat uum hanya sekitar 500 buah saja, sementara untuk sisanya telah tersimpan di dalam ruang penyimpanan.

Secara berkala, koleksi di dalam museum ini juga akan dirotasi sehingga dapat dilihat oleh para pengunjungnya.

Baca: Museum Satria Mandala

Objek Wisata

Sejarah Jakarta
instagram: @fatkhurrochman_

Sejak dari tahun 2001 sampai dengan 2002 Museum Sejarah Jakarta telah mengadakan sejumlah Program Kesenian Nusantara setiap minggu ke-II serta ke-IV.

Khusus pada tahun 2003, museum saut ini fokus kepada kegiatan kesenian dengan nuansa Betawi yang dihubungkan dengan acara wisata kampung tua setiap minggu ke III di setiap bulannya.

Tak hanya itu saja, sejak pada tahun 2001 museum ini setiap tahunnya juga mengadakan seminar tentang lokasi Museum Sejarah Jakarta baik berskala nasional hingga internasional.

Seminar yang sudah pernah diadakan seperti seminar mengenai keberadaan museum ditinjau dari beragam aspek serta seminar internasional tentang arsitektur gedung museum.

Untuk merekonstruksi sejarah dimasa lampau tepatnya untuk peristiwa pengadilan atas rakyat yang dinyatakan bersalah, ditampilkan dalam teater pengadilan yang mana masyarakat bisa berimprovisasi mengenai pelaksanaan pengadilan dan juga memahami jiwa zaman di abad ke-17.

Kegiatan Menarik

  1. Nonton Bareng film-film Jadul, minimal berjumlah 20 Orang
  2. Wisata Kampung Tua, minimal berjumlah 20 Orang
  3. Workshop Sketsa Gedung Tua, minimal berjumlah 10 Orang
  4. Jelajah Malam Museum, minimal berjumlah 20 Orang
  5. Kunjungan ala tentara indonesia
  6. Pentas Seni Ala Jakarta

Fasilitas

  • Area parkir
  • Musholla
  • Tempat sampah
  • Tempat duduk
  • Spot foto
  • Perpustakaan
  • Kantin Museum
  • Souvenir Shop
  • Sinema Fatahillah
  • Ruang Pertemuan dan Pameran
  • Taman Dalam

Lokasi

Museum Fatahillah berada alamat: Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110.

Rute

Untuk kalian yang hendak berkunjung ke Museum Fatahillah dengan menggunakan kendaraan umum, maka kalian dapat naik Commuter Line dengan arah tujuan stasiun Jakarta kota.

Lalu kalian lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 400 meter menuju wisata kota tua.

Jam Operasional

Museum Fatahillah memiliki jam operasional dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Selasa – Minggu: 08.00 – 17.00 WIB
  • Senin: Tutup

Harga Tiket Masuk

KeteraganHarga
DewasaRp5.000
PelajarRp3.000
Anak AnakRp2.000

Tips

  • Sebaiknya datang dengan menggunakan kendaraan umum, sebab arah mencapai lokasi biasanya akan macet di hari biasa dan juga hari libur.
  • Apabila kalian datang dengan membawa anak – anak pastikan tak jauh dari pandangan dan jangkauan kalian.
  • Membawa antiseptik atau obat yang diperlukan.
  • Tidak membuang sampah sembarangan.
  • Tidak boleh membawa makanan dari luar ke dalam lokasi museum.
  • Jaga barang bawaan kalian.
  • Mengenakan pakaian yang nyaman.
  • Membawa uang cash secukupnya.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Apa saja yang ada di Museum Fatahillah?

Museum Fatahillah ini memiliki kurang lebih 23.500 koleksi barang bersejarah. Baik itu yang dalam bentuk benda asli hingga replika.
Berbagai koleksi dipamerkan di dalam pembagian beberapa ruangan, sesuai dengan periode asalnya.
Koleksi tersebut seperti: lukisan, senjata, prasasti, keramik, dan yang lainnya.

Siapa yang mendirikan Museum Fatahillah?

Pada mulanya, bangunan dari museum ini didirikan oleh Gubernur Jendral Abraham Van Riebeeck sebagai Balai Kota (Stadhuis) pada tahun 1710. Sementara untuk bangunan museum ini sendiri sudah didirikan mulai dari masa pemerintahan Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen di tahun 1620.

Kapan Museum Fatahillah dibangun?

Bangunan museum ini sendiri sudah didirikan mulai dari masa pemerintahan Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen di tahun 1620.

Koleksi yang ada di Museum Fatahillah?

Beberapa koleksi yang penting untuk kalian ketahui antara lain:
– Prasasti Ciaruteun peninggalan Tarumanagara
– Meriam Si Jagur
– Patung Dewa Hermes
– Sel tahanan dari Untung Suropati (1670) dan Pangeran Diponegoro (1830)
– Lukisan Gubernur Jendral VOC Hindia Belanda dari tahun 1602 – 1942
– Alat pertukangan zaman prasejarah
– Koleksi persenjataan
– Koleksi mebel antik peninggalan abad ke-17 sampai abad ke-19
– Sejumlah keramik
– Gerabah
– Prasasti

Ada berapa ruangan di Museum Fatahillah?

Area dari tempat wisata Museum Fatahillah terbagi menjadi 3 lantai, yaitu lantai satu atau bawah, lantai dua, serta ruangan bawah tanah.

Alamat Museum Fatahillah?

Museum Fatahillah terletak di kota Jakarta Barat, tepatnya berada di alamat: Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110.

Jam buka Museum Fatahillah?

Museum Fatahillah memiliki jam operasional dengan ketentuan sebagai berikut:
– Selasa – Minggu: 08.00 – 17.00 WIB
– Senin: Tutup

Harga tiket masuk Museum Fatahillah?

Untuk kalian yang hendak berkunjung ke museum akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp3.750 untuk pengunjung dewasa, Rp2.500 untuk mahasiswa dan pelajar, dan Rp1.500 untuk pengunjung anak – anak.

Photo of author

Dwi Okta

Mahasiswi jurusan pariwista di salah satu Universitas di Indonesia.