Museum Satria Mandala: Daya Tarik & Harga Tiket 2024

[man-table-summary id=”museumsatriamandala”]

Selain memiliki gedung pencakar langit yang bertebaran dimana – mana, kota Jakarta juga memiliki banyak sekali tempat wisata. Mulai dari wisata alam, sejarah, budaya, dan yang lainnya. Untuk wisata sejarah dan budaya, kota ini memiliki satu tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi, yaitu Museum Satria Mandala.

Museum satu ini di dalamnya menyimpan sejarah mengenai prajurit Indonesia pada saat melawan penjajah yang dengan berupa dokumentasi, benda, serta atribut tentara.

Museum satu ini sangat cocok untuk dikunjungi bersama dengan keluarga. Kalian tak hanya dapat memberikan edukasi untuk sang anak, namun museum ini juga memiliki banyak spot foto yang bagus untuk diabadikan.

Sejarah

museum satria mandala terletak di
instagram: @disparbuddki

Di kompleks Museum Satria Mandala juga terdapat sebuah museum lain yang bernama Museum Waspada Purbawisesa.

Museum tersebut menyimpan diorama yang mengisahkan kondisi pada saat TNI bersama rakyat Indonesia menghancurkan kelompok separatis yang bernama DI/TII.

Kelompok saparatis tersebut tersebar di berbagai daerah di Indonesia, antara lain:

  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Aceh
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Selatan

Kemudian peristiwa DI/TII tersebut akhirnya berakhir di tahun 1962.

Kemudian di tahun 1968, Nugroho Notosusanto yang merupakan kepala cabang sejarah TNI, mendesain sebuah bangunan museum modern untuk keperluan mengenang peran militer yang ada di NKRI.

Museum lain yang di Indonesia yang juga menyimpan sejarah TNI seperti Museum Perjuangan di Yogyakarta, pada saat itu mengalami kekurangan dana serta tidak mempunyai misi yang jelas.

Belum terdapat museum yang benar – benar menunjukkan peran tubuh dari TNI secara keseluruhan. Yang ada hanyalah museum yang menggambarkan tentang peran dari

  • Angkatan Darat
  • Angkatan Laut
  • Angkatan Udara secara terpisah.

Nugroho Notosusanto kemudian membuat rancangan museum selepas ia melihat Peringatan Perang Australia di Canberra serta Museo Nacional de Historia di Mexico City, Meksiko.

Pada awal pembangunan dari museum, pihak militer Indonesia meminta kepada Presiden Soeharto supaya dapat memakai istana presiden yang ada di Kota Bogor.

Namun, Presiden Soeharto akhirnya menolak permintaan tersebut. Presiden Soeharto kemudian memerintahkan pihak militer untuk memakai Wisma Yaso.

Wisma Yaso merupakan sebuah rumah yang dibangun di tahun 1960 sebagai tempat singgah untuk istri Jepang yang merupakan mantan dari presiden Sukarno bernama Ratna Dewi Sari.

Rumah tersebut memiliki sedikit arsitektur Jepang yang kemudian diubah menjadi sebuah museum di tanggal 15 November 1971.

Kemudian secara resmi, Presiden Suharto mulai membuka museum ini bersamaan dengan Hari Tentara, pada tanggal 5 Oktober 1972.

Pada awal pembukaannya, museum ini hanya berisikan dua puluh diorama.

Kemudian pada tahun 1987, dibangungun sebuah museum tambahan. Museum tambahan tersebutlah yang bernama Waspada Purbawisesa.

Namun keberadaan museum tersebut memunculkan banyak protes dari kelompok muslim konservatif. Namun hal tersebut berhasil diatasi dengan bantuan dari pasukan militer.

Salah satu contohnya adalah di Tanjung Priok, pemerintah Orde Baru yang mulai menekankan pendidikan Pancasila serta Museum Waspada Purbawisesa yang dimanfaatkan sebagai museum pendidikan Pancasila di Satria Mandala.

Sampai pada akhirnya, pada bulan Januari 2010, Pemerintah kemudian meresmikan Satria Mandala sebagai salah satu Warisan Budaya Indonesia.

Antara tahun 2006 sampai 2008, Museum Satria Mandala ini sudah berhasil dikunjungi sebanyak 48000 pengunjung.

Baca: Museum Fatahillah

Koleksi

Berikut ini adalah beberapa koleksi dari Museum Satria Mandala yang dapat kalian jumpai, antara lain:

1. Ruang Diorama

museum satria mandala jakarta
instagram: @epritsaqib

Ruang pertama adalah ruang diorama yang berada pada lantai utama. Di dalam ruangan ini berisikan koleksi Museum Satria Mandala yang berupa diorama seperti:

  • Zaman proklamasi
  • Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR)
  • Diorama Palagan Ambarawa
  • Peristiwa Bandung Lautan Api
  • Pertempuran Surabaya tanggal 10 November
  • Serta diorama yang lain lengkap dengan adanya informasi singkat di dalam dua bahasa dengan total jumlah diorama sekitar 74 buah.

Diorama yang ada di dalam ruangan ini merupakan karya dari Edhi Sunarso yang merupakan seorang pematung asal Salatiga.

Beliau merupakan lulusan dari ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) di tahun 1955.

Hasil karyanya selain di dalam museum ini, juga ada di beberapa museum lain seperti:

  • Museum Pengkhianatan PKI
  • Museum Lubang Buaya
  • Museum Sejarah Nasional Indonesia
  • Patung Selamat Datang
  • Patung Perjuangan Pembebasan Irian Barat yang berada di Lapangan Banteng
  • Patung Dirgantara di Tebet

2. Koleksi di Ruangan Khusus Para Jenderal

sejarah museum satria mandala
instagram: @epritsaqib

Di dalam Museum Satria Mandala terdapat koleksi yang berupa ruangan.

Ruangan tersebut dulunya merupakan kamar peristirahatan dari Soekarno yang sekarang telah dijadikan sebagai ruangan khusus untuk 4 orang Jenderal Besar TNI.

Ke empat jendral tersebut merupakan:

  • Jenderal Sudirman
  • Jenderal A.H. Nasution
  • Jenderal Soeharto
  • Jenderal Oerip Soemohardjo
  • Kepala Staf Umum TNI pertama pada masa revolusi.

Di ruangan tersebut terdapat foto – foto dan patung dari Jenderal Oerip yang berhiaskan kutipan berbunyi “Aneh, satu negara zonder tentara” yang terucap karena Jenderal Oerip resah mengenai Indonesia yang belum memiliki satuan tentara setelah proklamasi kemerdekaan.

Di dalam ruangan tersebut juga ada sebuah tandu yang dulunya dipakai oleh Jenderal Soedirman dalam perang gerilya pada tahun 1948 – 1949 yang merupakan Agresi Militer II pada saat beliau tengah sakit parah.

Selain itu, di dalam ruangan ini juga terdapat beberapa koleksi lain seperti:

  • Peta situasi rute perang gerilya
  • Replika dari mantel
  • Perabotan seperti meja tulis
  • Kursi sebagaimana tertera dalam biografi Jenderal Sudirman.
  • Peninggalan Jenderal AH Nasution juga ada di ruangan ini berupa buku – buku
  • seragam lengkapnya yang tersusun rapi.

Sementa itu disana juga memiliki koleksi dari Jenderal Soeharto yang berupa koleksi foto serta buku – buku.

Keempat jenderal tersebut memperoleh salah satu bentuk penghormatan tertinggi Jenderal Besar dengan pemberian lima bintang di tanggal 5 Oktober 1997.

Baca: Museum Ullen Sentalu

3. Koleksi Pesawat

koleksi museum satria mandala
instagram: @epritsaqib

Pada bagian halaman belakang tersimpan koleksi museum yang berupa hanggar serta sejumlah kecil pesawat TNI yang dipakai pada waktu tempur di masa lalu.

Selain itu disana juga terdapat kendaraan lapis baja yang dipakai pada saat adanya operasi Seroja di Timor Timur.

Pesawat Seulawah juga menjadi koleksi museum ini, dimana dulunya adalah pesawat penumpang pertama miliki RI yang merupakan hadiah dari masyarakat Aceh.

Terdapat juga pesawat Gelatik warna kuning yang dipakai sebagai alat guna memberantas hama tanaman serta juga digunakan untuk kebutuhan penghijauan.

Juga ada sebuah pesawat tempur yang bernama Mustang dimana pada bagian hidungnya telah dihiasi dengan lukisan mulut dan gigi ikan hiu yang dipakai untuk mengebom.

Terdapat juga pesawat Cureng yang sempat diterbangkan oleh Agustinus Adisucipto serta pesawat Gannet kepunyaan TNI AL serta replika kapal perang RI Macan Tutul yang pernah tenggelam di laut Arafura.

Serta ada koleksi baru yang berupa Pesawat A-4 Skyhawk TT-0438.

4. Koleksi Persenjataan

senjata
instagram: @endangherawati2008

Koleksi Museum Satria Mandala berwujud persenjataan yang dipakai oleh TNI dari waktu ke waktu.

Senjata yang ada di dalam museum ini antara lain:

  • Pistol
  • Bambu runcing
  • Meriam untuk menangkis serangan udara
  • Bom molotov
  • Alat pelontar granat
  • Roket
  • Torpedo MK 1 yang ada di dalam kapal selam.

Indonesia juga mempunyai koleksi senjata buatan sendiri yang dibuat di dalam pabrik senjata Demakijo berupa granat gombyok, ranjau personil, mortar, serta bom molotov.

Kemudian juga terdapat senapan Arisaka, pistol Nambu, Stegun serta Lee Enfield yang berhasil dirampas dari negara Jepang, Inggris serta Belanda.

Dimana pistol hasil rampasan tersebut lalu dipakai oleh bangsa Indonesia di tahun 1945 – 1949.

Koleksi senjata selepas tahun 1950 antara lain:

  • Senapan Garand
  • M16
  • Roket Hedgehod
  • Torpedo
  • Ranjau laut
  • Roket produksi negara blok barat dan timur.

Baca: Museum Sonobudoyo

5. Koleksi Kendaraan Lapis Baja

Koleksi Kendaraan Lapis Baja
instagram: @galuhprettyna

Selian koleksi di atas, di dalam Museum Satria Mandala juga menyimpan koleksi berupa kendaraan lapis baja beroda dua.

Koleksi ini bisanya menjadi incaran para pengunjung anak – anak yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk berfoto.

Terdapat koleksi yang berupa mobil jeep Willy’s produksi tahun 1948 serta sempat dipakai oleh Jenderal Sudirman yang juga bisa dijadikan sebagai spot foto.

Ada juga kendaraan tempur yang merupakan pemberian Belanda selepas kedaulatan RI diumumkan, antara lain:

  • Tank Stuart
  • Humber Scout Car
  • Panser M8 yang sangat berjasa pada operasi penumpasan pemberontakan yang berlangsung selepas kemerdekaan seperti:
    • Pemberontakan PRRI di Sumatera
    • Permesta di Sulawesi
    • DI/TII di Sumatera, Jawa Barat serta Sulawesi.

Tak hanya itu saja, di dalam museum ini juga ada kendaraan yang dibeli oleh pemerintah RI dari beberap negara blok timur dalam persiapan Trikora, antara lain:

  • Tank PT-76
  • Pansar BTR-152
  • BTR-50
  • Kapa K-6A.

Fasilitas

  • Ruang pameran koleksi
  • Spot foto
  • Tempat sampah
  • Papan informasi
  • Guide
  • Tempat duduk
  • Area parkir
  • Toilet
  • Mushola
  • Taman Bacaan Anak
  • Kios cenderamata
  • Kantin
  • Gedung Serbaguna dengan kapasitas 600 kursi

Lokasi

Museum Satria Mandala berada di alamat: Jl. Gatot Subroto No.14, RT.6/RW.1, Kuningan Bar., Kec. Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12710.

Kontak: (021) 5227946

Rute

Berikut ini adalah beberapa rute kendaraan umum yang dapat kalian gunakan untuk mencapai lokasi wisata, antara lain:

Stasiun terdekat dengan lokasi wisata:

  • 9-11a Gatot Subroto Lipi memiliki jarak 337 meter dari arah lokasi wisata, atau dapat kalian tempuh dengan berjalan kaki selama 5 menit.

Jalur bis yang berhenti dekat dengan lokasi wisata:

  • Bis – B21
  • Bis – CIAWI-TN.ABANG
  • Bis – P55.

Jam Operasional

Museum Satria Mandala buka setiap harinya (Senin – Minggu) mulai dari pukul 09.00–14.30 WIB.

Harga Tiket Masuk

KeteranganHarga
HTM DewasaRp5.000
Pelajar & MahasiswaRp3.000
Parkir MobilRp5.000

*)Gratis setiap Hari ABRI pada tanggal 5 Oktober serta Hari Pahlawan 10 November.

Tips

  • Sebaiknya datang dengan memakai kendaraan pribadi supaya kegiatan kalian di taman lebih fleksibel.
  • Apabila kalian datang dengan membawa anak – anak pastikan tidak jauh dari pandangan serta jangkauan kalian.
  • Tidak boleh membawa makanan dari luar ke dalam lokasi museum.
  • Tidak membuang sampah sembarangan.
  • Membawa uang cash secukupnya.
  • Membawa antiseptik atau obat yang diperlukan.
  • Mengenakan pakaian yang nyaman.
  • Jaga barang bawaan kalian.
  • Mentaati seluruh peraturan yang ada di dalam museum.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Nama koleksi pesawat yang ada di Museum Satria Mandala?

Berikut ini adalah beberapa nama pesawat yang menjadi koleksi di dalam Museum Satria Mandala:
Pesawat Seulawah
Pesawat Gelatik
Pesawat tempur yang bernama Mustang
Pesawat Cureng
Pesawat Gannet
Pesawat A-4 Skyhawk TT-0438

Benda benda yang ada di Museum Satria Mandala?

Museum Satria Mandala menyimpan sejarah mengenai prajurit Indonesia pada saat melawan penjajah yang berupa dokumentasi, benda, serta atribut tentara.

Koleksi di Museum Satria Mandala?

Berikut ini adalah beberapa koleksi museum yang terbagi menjadi 5 kategori, yaitu:
1. Ruang Diorama
2. Koleksi di Ruangan Khusus Para Jenderal
3. Koleksi Pesawat
4. Koleksi Persenjataan
5. Koleksi Kendaraan Lapis Baja

Dimana alamat dari Museum Satria Mandala?

Museum Satria Mandala terletak di kota Jakarta Selatan, tepatnya berada di alamat: Jl. Gatot Subroto No.14, RT.6/RW.1, Kuningan Bar., Kec. Mampang Prpt., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12710.

Berapa harga tiket masuk Museum Satria Mandala?

Untuk kalian yang hendak berkunjung ke museum ini akan dikenakan HTM sebesar Rp2.500 per orang.

Photo of author

Dwi Okta

Mahasiswi jurusan pariwista di salah satu Universitas di Indonesia.