[man-table-summary id=”purauluwatu”]
Pura Luhur Watu atau juga disebut sebagai Pura Uluwatu adalah salah satu tujuan wisata unggulan di Pulau Dewata Bali yang menyuguhkan pesona memikat.
Terletak di di atas tebing setinggi 97 meter yang menjorok ke arah laut, para pengunjungnya dapat melihat pemandangan laut yang sangat menawan.
Tak hanya itu, pura ini juga memiliki banyak cerita yang seru untuk ditelusuri. Nuansa yang sejuk nan hening juga menjadi sambutan yang pas untuk merileksasikan pikiran di pura satu ini.
Sejarah
1. Asal usul nama
Pura Uluwatu dipercaya oleh masyarakat beragama hindu di Bali sebagai salah satu Pura Sad Kahyangan Jagat atau penyangga dari 9 mata angin yang ada di pulau Dewata.
Pura Luhur Uluwatu ini berada di sisi ujung barat daya pulau Bali, tepatnya berada di atas anjungan batu karang yang terjal nan tinggi yang langsung menjorok ke arah laut .
Lokasinya yang berada di atas tebing batu karang itulah asal muasal nama Uluwatu diberikan. Sebab, dalam bahasa sansekerta istilah Uluwatu berarti batu karang.
2. Sejarah singkat
Menurut catatan sejarah, Pura Uluwatu Bali ini pada mulanya berfungsi sebagai tempat untuk memuja seorang pendeta suci bernama Empu Kuturan yang ada di abad ke 11.
Empu Kuturan ini merupakan seseorang yang memberikan ajaran di dalam Desa Adat dengan segala macam aturan disana.
Periode berikutnya, Pura ini lalu dimanfaatkan sebagai tempat untuk memuja salah seorang pendeta suci berikutnya yang bernama Dang Hyang Nirartha,
Pendeta tersebut datang ke daratan pulau Dewata di akhir tahun 1550 dengan mengakhiri perjalanan sucinya melalui Moksa atau Ngeluhur di daerah ini.
Dari kedua cerita tersebut pula, kemudian pura ini sering disebut sebagai Pura Luhur Uluwatu.
Pura Uluwatu sendiri ternyata tak hanya berdiri sendiri, sebab bangunan ini juga memiliki beberapa pura pesanakan atau pura yang berkaitan dengan pura induknya.
Pura Pesanakan dari Pura Luhur Uluwatu Bali tersebut diantaranya seperti:
- Pura Bajurit
- Pura Pererepan
- Pura Kulat
- Pura Dalem Selonding
- Pura Dalem Pangleburan
Tiap – tiap nama dari pura pesanakan di atas memiliki kaitan erat dengan Pura Uluwatu, terutama di saat hari-hari piodalan.
Piodalan yang diselenggarakan di Pura Luhur Uluwatu, Pura Pererepan, Pura Bajurit, serta Pura Kulat jatuh pada hari Selasa Kliwon Wuku Medangsia pada setiap 210 hari.
Baca: Garuda Wisnu Kencana
Pengenalan
Pura Uluwatu merupakan tempat wisata yang menawarkan sejuta pesona keindahan yang tak akan bisa kalian dapatkan pada lokasi wisata bali yang lain.
Tak hanya menyuguhkan suasana sakral nan religius, pura ini juga memberikan suasana romantis dan juga nuansa eksotisme dari pemandangan alam Bali yang indah dan unik.
Di pura ini, setiap pengunjungnya akan disuguhi dengan indahnya pemandangan lautan dari Samudra Hindia sejauh mata memandang.
Gelombang ombaknya yang besar juga akan menambah keindahannya, terlebih lagi pada waktu ombak laut yang menghantam ke arah kaki karang dan tebing.
Eksotisme dari ini juga dilengkapi pada bagian depan pura yang terdapat area hutan kecil yang disebut sebagai alas kekeran. Hutan tersebut merupakan tempat penyangga kesucian dari pura.
Objek Wisata
1. Menikmati sunset
Tidak dapat disangkal lagi, sebab area dari Pura Uluwatu adalah tempat wisata yang pas untuk menikmati keindahan sunset atau matahari terbenam.
Letaknya yang berada tepat menghadap ke arah barat, kalian dapat dengan mudah menikmati detik-detik terbenamnya matahari sampai langit berubah menjadi gelap.
Setiap harinya, tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh ribuan orang guna menunggu sunset samil mengabadikannya ke dalam kamera.
Sinar matahari dengan warna kuning keemasan lengkap dengan suasana yang magis adalah paket lengkap yang membuat siapa saja rela menunggunya.
Baca: Pura Besakih
2. Tempat surfing terkenal di Bali
Lokasi dari Pura Uluwatu juga terkenal sebab di bawahnya terdapat Pantai Uluwatu yang menjadi tempat surfing andalan Bali.
Gelombang ombak dari Samudra Hindia yang berarus kuat dan tinggi, menjadikan pantai tersebut menjadi incaran bagi para peselancar.
Bahkan tempat ini juga sering diselenggarakan even dengan skala lokal hingga internasional.
Sebab ombak yang ada di Pantai Uluwatu ini terkenal ideal untuk dijadikan sebagai lokasi surfing selain menawarkan keindahan alam Bali yang sangat memukau.
3. Berburu keindahan alam Bali
Pura Luhur Uluwatu adalah tempat wisata lengkap yang ada di Bali.
Sebab selain kalian dapat menyaksikan pertunjukan kolosal dari tari kecak serta menanti matahari terbenam, kalian juga dapat berburu keindahan alam lainnya.
Kalian dapat mengeksplor keindahan alam bali dari kawasan pura menuju perbukitan yang ada di sekitarnya.
Area dari Pura Uluwatu sendiri juga memiliki sudut yang menarik untuk diabadikan.
Tempanya yang hijau nan alami, lengkap dengan desa adat yang masih menjunjung tinggi tradisi. Hingga suguhan pemandangan laut lengkap dengan peselancar yang menawan menjadi paket lengkap untuk mengisi hari libur kalian.
4. Lokasi pertunjukan Tari Kecak
Kawasan Pura Ubud telah dikenal oleh masyarakat dunia sebagai tempat dimana pertunjukan tari kecak terbaik diselenggarakan.
Wisatawan dari berbagai negara di dunia biasanya akan berkumpul serta menyaksikan paket pertunjukan kolosal yang berlatar belakang pura serta lautan yang luas.
Tak hanya itu saja, disini para penontonnya juga sangat dekat dengan penari sehingga membuat suasana sakral semakin terasa.
Pertunjukan tari kecak yang diselenggarakan di dekat Pura Uluwatu berlangsung selama 1 jam per paket, dengan jadwal 17.00 – 18.00 WITA.
Pertunjukan ini diselenggarakan setiap harinya, kecuali pada hari Nyepi serta Pengerupukan tiba. Sebab para penari diharuskan untuk melakukan ibadahnya dengan khusyuk selama satu hari penuh.
Baca: Pura Lempuyang
Fasilitas
- Toilet
- Spot foto
- Spot sunset
- Restaurant
- Cafe
- Warung makan dan minuman
- Penginapan
Lokasi
Pura Uluwatu berada di alamat: Desa Pecatu, kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Rute
Jarak dari arah Kota Denpasar menuju lokasi Pura Uluwatu dapat kalian tempuh melalui Via Jl.Raya Uluwatu, yang memiliki jarak sekitar 29.3 KM atau sekitar 1 Jam 7 menit waktu perjalanan.
Sedangkan apabila kalian berangkat dari arah Bandara Ngurah Rai, kalian akan menempuh waktu perjalanan sekitar 1 jam dengan memakai kendaraan bermotor dan kondisi jalanan normal (tidak macet).
Jam Operasional
Pura Uluwatu dibuka setiap harinya (Senin – Minggu) mulai dari pukul 07.00-19.00 WITA. Serta untuk pertunjukan tari kecak diadakan pada pukul 17.00-18.00 WITA.
Harga Tiket Masuk
Keterangan | Harga |
---|---|
WNI Dewasa | Rp30.000/ orang |
WNI Anak – Anak | Rp20.000/ orang |
WNA Dewasa | Rp50.000/ orang |
WNA Anak – Anak | Rp30.000/ orang |
Parkir Kendaraan Roda Empat | Rp5.000/ mobil |
Tari Kecak | Rp100.000/ orang |
Tips
- Walaupun pura ini buka dari pagi, namun ada waktu terbaik untuk berkunjung ke pura yakni pada waktu menjelang sore.
Sebab waktu tersebut udara tidak terlalu panas sehingga kalian dapat menikmati segera menikmati keindahan sunset dan juga tari kecak. - Jangan membawa perhiasan yang berlebihan.
Sebab di kawasan pura banyak terdapat monyet yang suka akan benda berkilau. - Jangan memberi makan kepada monyet.Mengikuti seluruh arahan dari pemandu
- Menyiapkan batrai, serta memori kamera yang kosong. Keindahan alam yang ada di area pura membuat siapa saja lupa diri serta akan terus mengabadikan setiap momen yang ada.
- Mengenakan pakaian yang sopan dengan tujuan untuk menghormati tempat ibadah umat Hindu.
- Wanita yang tengah datang bulan dilarang masuk.
- Jangan membuang sampah sembarangan.