Curug Dago: Daya Tarik & Harga Tiket Masuk 2024

[man-table-summary id=”curugdago”]

Curug Dago adalah salah satu tempat wisata air terjun yang terletak di Kota Bandung.

Curug Dago ini mempunyai ketinggian puncak sekitar 15 meter dengan lokasinya yang terletak di ketinggian sekitar 800 MDPL.

Asal muasal dari terbentuknya curug satu ini adalah adanya aliran dari sungai Cikapundung yang mengalir dari Maribaya ke arah kota Bandung.

Sejarah

curug dago pakar

Curug Dago merupakan jejak keindahan kota Bandung sejak pada zaman Hindia Belanda.

Pada abad ke-20, air terjun dengan tinggi 15 meter ini mulai dikenal oleh masyarakat luas.

Di dalam buku berjudul A Diary of The Last Journey to Java in 1901, yang ditulis oleh Raja Siam asal Thailand Chulalongkorn II atau Rama V yang datang berkunjung dua kali ke Curug Dago.

Di mana kunjungan pertamanya ada pada tahun 1896. Serta selang dalam kurun waktu lima tahun, beliau datang kembali.

Beliau menuturkan jika pesona dari Curug Dago mampu meluluhkan hati raja.

Sehingga, dalam kunjungan kedua kalinya, ia sempat menorehkan tanda tangan di atas sebuah guratan batu.

Batu tersebut bertuliskan huruf Siam yang berfungsi sebagai jejak dan hingga sekarang disimpan sebagai prasasti.

“Terkadang, tidak sembarang tempat terdapat prasasti. Saya pikir curug ini begitu indah sebelum banyak adanya kerusakan yang berlangsung hingga hari ini,” ucap Gatot.

Keberadaan dari prasasti ini pula menjadi agenda dari napak tilas sang cucu. Yakni Raja Rama VII, ke Curug Dago, 27 tahun kemudian.

Sampai batu prasasti tersebut menjadi dua.

Kunjungan dari Rama V bisa disebut sebagai hal yang luar biasa. Sebab beliau merupakan seorang Raja yang terkenal.

Memiliki wawasan dan juga pikiran yang maju. Ia juga memiliki julukan sebagai bapak moderenisasi Siam sebab kegemarannya dalam berpetualang menjelajah ke luar negeri, serta belajar beragam kebudayaan serta kemajuan teknologi.

Bandung pada masa itu masih menjadi salah satu bagian dari Hindia Belanda, di mana menjadi satu negara yang turutu dikunjungi di dalam lawatan kenegaraannya serta kunjungan ke beberapa negara Eropa.

“Sebab keistimewaan itulah kami memperingati kunjungan dari Raja Siam ke Curug Dago sebagai sejarah perkembangan Bandung,” papar Gatot.

Baca: Curug Tilu Leuwi Opat

Objek Wisata

pesona keindahan

Curug Dago adalah warisan alam yang terbentuk dari adanya aliran lava letusan dari Gunung Tangkuban Perahu pada 48 ribu serta 125 ribu tahun silam.

Curug yang satu ini juga memiliki nilai penting untuk ahli geologi, bersamaan dengan curug lainnya seperti:

  • Curug Omas Maribaya
  • Curug Lalay
  • Curug Panganten Cimahi
  • Curug Cindulang.

Fokusnya sama, menelusuri geologi dari Cekungan Bandung.

Di dalam Buku Bandung Purba yang ditulis oleh Anggota Masyarakat Geografi Indonesia, T. Bachtiar serta Dewi Syafriani menuturkan, apabila dekat dengan Curug Dago ada sebuah kaldera bekas letusan dari Gunung Sunda.

Bekas dari letusan gunung api purba tersebutlah yang menjadikan Curug Dago serta sekitarnya menjadi sumber air untuk area hilir Bandung.

Lokasi Curug Dago ini juga masih termasuk ke dalam area Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda.

Baca: Rabbit Town

Fakta Unik

warisan alam Gunung Tangkuban Perahu

Berikut adalah fakta unik yang berhubungan dengan Curug Dago, antara lain:

  • Curug Dago merupakan jejak keindahan dari kota Bandung yang sudah ada pada masa Hindia Belanda. Tepatnya pada abad ke-20, air terjun ini memiliki tinggi 15 meter ini dengan pesona keindahan alam yang mencolok.
  • Pesona Curug ini mampu menarik Raja Siam asal Thailand Chulalongkorn II atau juga dikenal sebagai  Rama V yang datang sebanyak dua kali.
    Kunjungan pertama dilakukan di tahun 1896. Selang lima tahun, beliau datang kembali. Lalu 27 tahun kemudian disusul dengan kunjungan cucunya yang bernama Raja Rama VII
  • Curug Dago adalah warisan alam yang terbentuk dari adanya aliran lava letusan dari Gunung Tangkuban Perahu pada 48 ribu dan 125 ribu tahun silam
  • Curug Dago dan juga Sungai Cikapundung sekarang ini tengah terancam akan masalah pencemaran air.

Baca: Curug Cikaso

Fasilitas

  • Warung
  • Gazebo atau tempat istirahat
  • Tempat duduk
  • Area parkir
  • Hotel dekat lokasi wisata

Lokasi

Curug Dago berada di daerah Bukit Dago yang masih termasuk ke dalam kawasan Tahura Ir. H. Djuanda. Lokasinya memang masih sedikit tersembunyi sampai membutuhkan sedikit perjuangan untuk dapat mencapai lokasi.

Curug ini berada di alamat: Jl. Dago Pojok, Dago, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40135. Dari arah Kota Bandung memiliki jarak kurang lebih sekitar 8 km.

Baca: Curug Luhur

Rute Menuju Lokasi

  • Kendaraan Pribadi

Silahkan kalian arahkan kendaraan untuk melewati jalan di seberang Terminal Dago. Sesudah kalian bertemu dengan jalan simpang dua, kemudian masuk ke jalan yang ada di sebelah kiri yang menurun menuju ke arah curug.

  • Kendaraan Umum

Apabila kalian memakai kendaraan umum, cara yang termudah untuk mencapai lokasi yaitu dengan cara naik angkot lalu turun di Terminal Dago.

Kemudian kalian lanjutkan dengan jalan ke seberang terminal, lalu kalian sambung perjalanan dengan menggunakan ojek maupun berjalan kaki hingga sampai ke tujuan lokasi wisata.

Jam Operasional

Jam operasional dari Curug Dago ini dibuka setiap harinya (Senin – Minggu) mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Harga Tiket Masuk

Untuk dapat masuk ke Curug Cago dikenakan tarif masuk sekitar Rp10.000 sampai Rp15.000 dengan tambahan tarif Rp2.000/ kendaraan.

Tips Berkunjung

  • Jangan tergesa-gesa pada waktu kalian menuruni anak tangga ketika hendak menuju dasar curug. Sebab kondisi tangga disini sangat licin serta pegangannya juga telah rapuh.
  • Memakai sandal yang telah bersol karet supaya tidak mudah terpeleset.
  • Membawa baju hangat, seperti jaket atau sweater. Sebab, diarea wisata tak hanya sejuk namun terkadang juga hawa dingin sangat terasa.
Photo of author

Dwi Okta

Mahasiswi jurusan pariwista di salah satu Universitas di Indonesia.