[man-table-summary id=”watuamben”]
Daerah Istimewa Yogyakarta memang tidak pernah habis menyodori tempat wisata menarik. Salah satu yang terbilang cukup baru namun sangat fenomenal adalah Watu Amben. Obyek wisata yang satu ini selalu ramai pengunjung, terutama di akhir pekan.
Jika dilihat sekilas, kondisi tempat wisata yang satu ini sangat sederhana. Pemandangan seperti ini mirip dengan pemandangan di Bukit Bintang, karena keduanya memang berdekatan. Namun seiring matahari bergulir, keindahan tempat ini menjadi semakin nyata.
Harga Tiket Masuk
Objek wisata daerah Bantul ini terletak di daerah perbukitan dan berdiri di atas tanah lapang. Pada awalnya, daerah ini merupakan tempat para sultan Mataram melihat kondisi Jogja, atau Mataram pada waktu itu, dari ketinggian.
Namun kemudian, tempat ini beralih fungsi menjadi sekadar tempat beristirahat sementara para penduduk sekitar setelah lelah mencari rumput atau bekerja di sekitar tempat tersebut. Baru beberapa waktu ini mulai dimaksimalkan untuk daerah wisata.
Karena berada di tanah lapang dengan suguhan pemandangan alam, maka tidak ada tiket masuk yang dibanderol di tempat ini. Hanya saja ada tarif parkir yang ditarik oleh penduduk yang lahannya digunakan untuk parkir.
Besarnya tarif parkir umumnya adalah Rp 2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5.000 untuk kendaraan roda empat. Biaya tambahan lainnya adalah biaya jika Anda memesan minuman atau makanan di warung terdekat.
Harga Menu Makanan
Di daerah objek wisata Watu Amben terbaru sudah berdiri banyak sekali warung makan, mulai dari yang sederhana hingga yang kekinian. Menu yang ditawarkan juga bermacam-macam. Di warung sederhana, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 13.000.
Biaya tersebut adalah untuk menebus satu gelas kopi panas, semangkuk mie rebus dan juga gorengan. Menu ini bisa didapatkan di hampir semua warung makan sederhana di sepanjang obyek wisata.
Selain warung makan sederhana, di sepanjang jalur wisata ini juga terdapat beragam resto dan kafe kekinian. Untuk menikmati menu makanan di tempat ini, Anda harus menyediakan dana mulai dari Rp 20.000.
Makanan yang disediakan juga bermacam-macam mulai dari kentang goreng, nasi goreng, steak dan makanan berat maupun ringan lainnya. Demikian pula dengan minumannya, Anda dapat menemukan air mineral, kopi dan berbagai macam mojito dan jus di tempat ini.
Jam Buka
Karena berada di tanah lapang. maka objek wisata ini bisa didatangi kapan saja selama 24 jam. Ada banyak gazebo yang bisa digunakan sebagai tempat duduk sembari mengobrol. Hanya saja untuk warung makan atau fasilitas lainnya bisa saja tidak beroperasi di jam tertentu.
Daya Tarik Watu Amben
Meskipun tidak seramai Bukit Bintang, namun objek wisata Bukit Seribu ini tidak kalah menariknya. Bahkan bisa dikatakan tempat ini lebih memiliki suasana syahdu dan cocok untuk tempat merenung maupun melepaskan pikiran yang penat.
1. Hawa Sejuk
Objek wisata ini berada di kawasan dataran tinggi, maka tidak heran jika tempat ini memiliki hawa sejuk dibandingkan dengan daerah perkotaan. Terlebih lagi jika Anda datang di saat hari sudah gelap. Hembusan angin yang cukup kencang membuat udara menjadi semakin dingin.
Walau demikian, suasana tersebutlah yang membuat tempat ini malah ramai dikunjungi saat malam hari. Suasana khas perbukitan yang segar dan dingin memang bisa membuat badan dan pikiran kembali segar.
2. Keunikan Objek Wisata Itu Sendiri
Saat pertama kali mendengar namanya, pasti orang akan dibuat penasaran dengan arti nama tersebut. Watu adalah bahasa Jawa yang jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti batu. Sedangkan amben jika dialihbahasakan memiliki arti ranjang.
Penamaan ini bukanlah tanpa alasan, hal ini dikarenakan memang pusat dari obyek wisata ini adalah sebuah batu besar yang mirip seperti tempat tidur. Batu dari zaman purba ini masih sangat kokoh dan bisa dipijak.
Dengan berpijak pada batu ini, maka pengunjung bisa melihat lanskap kota Yogyakarta dari ketinggian. Dahulu, cara ini pulalah yang digunakan para sultan mataram untuk melihat keadaan kotanya.
3. Keindahan Pemandangan
Jika datang pada saat matahari masih terik, maka pemandangan yang terlihat seperti pemandangan di atas bukit pada umumnya. Namun saat suasana sudah gelap, Anda akan melihat pemandangan yang berbeda.
Ribuan lampu yang disulap seperti hamparan permata berkelap-kelip menghiasi pandangan Anda. Dari ujung ke ujung, Anda akan melihat laksana barisan kunang-kunang yang merayakan malam tiba. Ditambah dengan hawa dingin, suasana di tempat ini menjadi sempurna.
4. Spot Foto
Selain menikmati hawa sejuk, salah satu tujuan orang datang kemari tentu adalah untuk berburu foto. Dengan mengambil sisi yang tepat, maka setiap titik di tempat ini sangat cocok dijadikan sebagai latar belakang foto.
Waktu terbaik untuk mendapatkan pencahayaan adalah sebelum pukul 10.00. Pada saat ini, matahari belum terlalu naik, sehingga perburuan foto bisa terasa lebih nyaman dan tidak terlalu membutuhkan penyesuaian kamera.
Atau Anda juga bisa datang sebelum pukul 17.00. Pencahayaan di waktu tersebut juga bagus untuk menghasilkan foto yang menarik sambil menunggu senja tiba. Di luar waktu tersebut, Anda harus pintar-pintar mencari posisi yang tepat.
Namun jika ingin mengabadikan Jogja dari jauh pada malam hari, tentunya waktu yang tepat adalah di atas pukul 18.00. Anda bisa menikmati gemerlap Jogja dari atas sambil menikmati pesanan makanan atau minuman.
Fasilitas
Pada awalnya tempat ini hanyalah hamparan tanah yang luas dengan batu berbentuk ranjang biasa. Setelah mendapatkan perhatian, sedikit demi sedikit tempat ini mulai berbenah diri dan memiliki beberapa fasilitas penunjang, seperti :
- Gazebo
- Kamar mandi
- Warung makan
- Area parkir
Walau demikian, keberadaan beberapa fasilitas ini operasionalnya sangat tergantung dengan warung makan maupun restoran yang berada di sekitar kawasan ini. Tempat ibadah, misalnya mushola, juga tidak bisa ditemukan di sini tanpa harus masuk ke rumah makan terlebih dahulu.
Lokasi dan Rute
Dari titik nol Jogja, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk bisa sampai ke jalan Dlingo-Patuk, Area Kebun, Srimulyo, Piyungan ini. Hal ini dikarenakan jarak antara pusat kota Jogja dengan tempat yang berada di daerah Bantul ini hanya sekitar 20 km saja..
Dari Jogja, Anda hanya perlu mengikuti jalan hingga ke perempatan Wonosari. Dari sini Anda harus mengambil jalan ke arah Bukit Bintang, yaitu arah sisi timur hingga sampai ke Pos Polisi Patuk. Dari sini ambil jalan ke arah selatan dan ikuti terus petunjuk jalan yang tersedia.
Untuk bantuan dari Google Maps, Anda dapat melihatnya di sini:
Jika Anda berkendara sendiri, pastikan kendaraan dalam keadaan prima dan tetap berhati-hati karena beberapa bagian jalan cukup terjal.
Walaupun hanya tempat yang sederhana, namun nyatanya Watu Amben bisa mendatangkan berbagai macam cerita. Berbagai momen bisa dibagi di tempat ini bersama dengan pasangan, keluarga maupun teman-teman Anda.
Kunjungi juga: