Tirta Empul: Daya Tarik & Harga Tiket Masuk 2024

[man-table-summary id=”tirtaempul”]

Pura Tirta Empul adalah sebuah pura suci untuk umat Hindu Bali yang berada di Desa Manukaya, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.

Pura satu ini dikenal dengan adanya taman air suci yang sumber airnya berasal dari pegunungan serta sering dipakai untuk membersihkan diri.

Sejarah

taman air suci bali

Menurut kisah yang berkembang tentang cerita Pura Tirta Empul tempo dulu yakni hidup seorang raja yang memiliki kekuatan tak tertandingi serta memiliki perawakan yang sangat gagah di daerah Bali. Raja tersebut bernama Mayadanawa.

Raja tersebut konon katanya mempunyai darah dari keturunan Daitya atau dalam masayarakat Bali dikenal sebagai raksasa dari anak Dewi Danu Batur.

Raja Mayadanawa memang sangat terkenal memiliki kesaktian yang luar biasa. Bahkan kabarnya dikutip dari teks eksposisi serta deskripsi yang ada di dalam cerita prasasti menengai sang sara tersebut beliau dapat berubah wujud.

Perubahan wujud ini akan sesuai dengan kehendaknya, sebagai contoh beliau dapat berubah menjadi hewan seperti kambing, kuda, ayam, atau hewan lainnya.

Serta juga bisa berubah menjadi pohon, batu atau benda yang lainnya. Serta sang raja ini konon juga dapat menaklukan beberapa daerah yang berada di area Bali.

Bahkan kekuasaannya telah menyebar hingga ke Sumbawa, Makasar, Bugis, Lombok dan juga Blambangan.

Selepas beliau berhasil menguasai daerah yang ada di Pulau Bali, kemudian Raja Mayadanawa berubah menjadi sombong serta angkuh.

Beliau melarang terhadap para penduduk Bali untuk menyembah Tuhan. Sebab beliau merasa jika tidak ada yang paling kuat selain dirinya. Sampai pada akhirnya, kemudian beliau meminta kepada seluruh penduduk Bali untuk menyembah dirinya.

Keputusannya pun sangat membuat penduduk Bali sangat merasa tertekan. Namun mereka tidak bisa berbuat apa apa sebab tidak bisa menghadapi pasukan sang raja dan juga kekuatannya.

Baca: Pura Besakih

pura tirta empul bali

Karena rasa tertekan tersebut, masyarakat Bali sangatlah sengsara hingga tanaman yang ditanam oleh mereka tidak pernah panen dan juga selalu rusak. Bahkan wabah penyakit pun datang dan menyebar dengan cepat.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kemudian Mpu Kul Putih melakukan semedi di area Pura Besakih untuk meminta petunjuk kepada sang Ilahi.

Dan pada akhirnya ia kemudian memperoleh wahyu selepas lama bersemedi disana.

Sang Mpu tersebut kemudian melakukan perjalanan ke negara India untuk mengatasi masalah di Bali. Setelah itu Bhatara Indra datang dari surga bersama dengan para pasukannya untuk mengatasi masalah disana.

Bhatara Indra kemudian mengutus Bagawan Naradha yang merupakan pasukan terbaiknya untuk masuk dan kemudian menyusup ke kerajaan Raja Mayadanawa.

Bagawan Naradha kemudian berhasil masuk dan menjadi mata-mata serta bergabung ke dalam lingkungan Keraton raja Mayadanawa.

Raja Mayadanawa lalu memperoleh informasi akan kedatangan Bhatara Indra. Kemudian beliau menyiapkan pasukan terbaiknya untuk berperang melawan Bhatara Indra.

Pertempuran dahsyat pun terjadi diantara keduanya. Pasukan dari Bhatara unggul serta mampu mengalahkan pasukan Mayadanawa sehingga pada akhirnya mundur teratur.

Melihat pasukannya kalah, kemudian Raja Mayadanawa berniat untuk melakukan perbuatan liciknya terhadap Bhatara Indra selepas terjadi gencatan senjata di malam hari.

Pada saat waktu malam tiba, Raja Mayadanawa membuat mata air beracun yang dibangun di dekat tempat peristirahatan para pasukan Bhatara Indra.

Raja Mayadanawa melancarkan aksinya dengan cara mengendap-endap serta memiringkan telapak kakinya pada saat memasuki area tersebut supaya jejaknya tidak terlihat oleh pasukan Bhatara Indra.

sejarah tirta empul

Akibat ulah dari Raja Mayadanawa, para pasukan dari Bhatara Indra pun banyak yang terluka serta kemudian jatuh sakit usai meminum air dari mata air yang telah diberi racun oleh Raja Mayadanawa.

Bhatara Indra merasa tertipu, sehingga untuk menyembuhkan penyakit yang diderita pasukannya, ia pada akhirnya membuat sumber mata air suci yang dikenal dengan sebutan Mata Air Tirta Empul.

Selepas pasukannya meminum mata air Tirta Empul, meraka akhirnya dapat sembuh kembali.

Seketika para pasukan dari Bhatara Indra kemudian kembali menyerang serta mengejar pasukan dari Raja Mayadanawa. Raja Mayadanawa pun kaget dan pada akhirnya kalah.

Kemudian Raja Mayadanawa berniat untuk bersembunyi dengan cara merubah dirinya menjadi batu paras. Namun sang Dewa Bhatara Indra telah mengetahui akal bulusnya.

Bhatara Indra yang sangat jeli serta tidak gampang terkecoh pada akhirnya melepaskan senapannya ke arah batu paras tersebut. Dan pada akhirnya sang Raja Mayadanawa tewas seketika.

Kematian dari sang raja ternyata tak membuat masyarakat Bali kecewa. Mereka yang mayoritas beragam Hindu malah bersuka cita serta merayakan kejadian tersebut sebagai peringatan hari raya galungan.

Hari raya itu mempunyai arti sebagai suatu Kemenangan Darma melawan Adarma.

Baca: Pura Lempuyang

Istana Presiden Indonesia

Istana Tampak Siring

Pura Tirta Empul juga menjadi tempat Istana Kepresidenan yang pernah dibangun oleh Presiden Soekarno, tepatnya dibangun pada tahun 1957 – 1960.

Istana presiden ini dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan sang Presiden pada saat menginjakkan kaki ke tanah Bali.

Letaknya yang berada di daerah Tampaksiring membuatnya sering disebut sebagai Istana Tampak Siring.

Proses pembangunan dari istana kepresidenan sendiri dilakukan secara perlahan-lahan serta terbagi menjadi beberapa tahapan.

Presiden Soekarno kemudian menunjuk arsitek RM Soedarsono untuk merancang pembangunan istana kepresidenan tersebut.

Bangunan pertama kali yang didirikan selesai pada tahun 1957 bernama wisma Merdeka serta wisma Yudhistira.

Untuk Istana Tampak Siring sendiri sampai sekarang masih dapat diakses untuk para wisatawan. Serta sempat mengalami perombakan di tahun 2003 yang ditujukan untuk perhelatan KTT ASEAN Summit XIV.

Dalam prosesnya pembangunannya dilakukan penambahan bangunan yang ada di area Istana Tampak Siring.

Bangunan tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai media untuk konferensi serta resepsi untuk tamu negara.

Balai Wantilan yang ada di area Istana Tampak Siring serta Pura Tirta Empul ini juga sempat mengalami renovasi untuk memberikan area hiburan kesenian untuk para tamu-tamu negara.

Tujuan awal dari pembangunan istana kepresidenan ini memang menjadi tempat peristirahatan. Namun tak hanya menjadi tempat peristirahatan Presiden saja, melainkan juga untuk keluarga Presiden serta tamu-tamu negara.

Baca: Monkey Forest Ubud

Objek Wisata

tirta empul temple

Di Bali ini memang banyak tersedia Pura yang menawarkan mata air suci yang biasa dipakai untuk melakukan upacara melukat (upacara adat Bali).

Upacara adat tersebut biasanya digelar di area Pura Tanah Lot serta Pura Ponjok Batu. Namun mata air suci yang menjadi incaran para wisatawan ialah Tirta Empul yang berada di dalam Pura Tirta Empul yang lokasinya ada di alamat Manukaya, Tampak Siring, Gianyar.

Bahkan lokasi dari mata air suci ini ternyata Pura Tirta Empul tak hanya di daerah Tampak Siring, melainkan ada juga yang berada di daerah Ulu Gilimanuk.

Air yang ada di dalam Pura Tirta Empul ini biasa dimanfaatkan untuk upacara mensucikan diri.

Pura Tirta Empul sendiri telah dipecah menjadi tiga bagian, antara lain:

  1. Jaba Pura di depan
  2. Jaba Tengah di sisi tengah
  3. Jeroan

Jaba Tengah biasanya merupakan sisi bangunan yang menjadi bagian paling sibuk. Di sisi ini tersedia dua tempat pemandian terbuka yang telah dilengkapi dengan 30 pancuran.

Umat Hindu biasanya sering menyelenggarakan ritual penyucian di tempat ini.

Keindahan dan kisah sejarah panjang Pura Tirta Empul rupanya mampu menarik presiden AS, Barack Obama serta Pangeran Arab bernama Fahad untuk berkunjung ke Tirta Empul.

Pemerintah Bali sendiri juga telah berusaha keras untuk membuat ketenaran Pura Tirta Empul agar semakin dikenal dunia. Salah satunya dengan cara memasukkan Tirta Empu ke dalam daftar pengusulan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak pada tahun 1995 silam.

Fasilitas

  • Toilet
  • Warung makan dan minum
  • Area parkir
  • Toko cinderamata
  • Kolam pemandian air mata suci lengkap dengan pancurannya
  • Loker penyimpanan barang

Lokasi

Tirta Empul berada di alamat: Jl. Tirta, Manukaya, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali 80552.

Rute

  • Dari arah kota Denpasar

Dari arah kota Denpasar, kalian harus menempuh jarak hingga 36 Kilometer untuk menuju lokasi wisata. Serta akan memakan waktu 1 jam perjalanan apabila lalu lintas dalam keadaan normal dan tidak macet.

Dari arah Denpasar seperti Universitas Udayana kalian dapat mengawali perjalanan dengan melalui jalur Jl Diponegoro – Jl. Hasanudin- Jalan Veteran – Jl. Patimura – Jl Wage Rudolf Supratman – WR Supratman – Gatot Subroto Tim – By Pass Ngurah Rai – Bali Orchid Garden – Jl Prof Dr Ida Bagus Mantra – Jl Pantai Saba – Puri Agung Saba Palace – Jl Raya Tojan –  Jl Kebo Iwa – Jl. Udayana – Jl Raya Semebaung – Jl Raya Bedulu dari arah Jl Raya Semebaung – Jl Raya Dr Ir Soekarno – Jl Raya Pejeng Tampak Siring – Jl Tirta – Jl Raya Pejeng Tampaksiring – Jl Sentanu – Jl Ir Dr Soekarno. Kemudian kalian tinggal mengambil jalur ke kanan arah Jl Tirta. Dari sini kalian akan melihat lokasi Pura Tirta Empul serta Istana Presiden.

  • Pelabuhan Gilimanuk

Jarak antara Gilimanuk dengan Pura Tirta Empul sekitar 139 km, sehingga kalian akan menempuh waktu perjalanan sekitar 4 jam. Meskipun cukup jauh, rute perjalanan menuju lokasi wisata sudah sangat bagus dan mudah untuk diakses.

Kalian cukup mengarahkan kendaraan kalian menuju area selatan Bali kemudian melewati Belimbingsari dan Jembrana untuk mencapai lokasi Pura Tirta Empul.

Dari arah Pantai Balian serta Pantai Soka, kalian dapat mengambil lajur dari arah kiri menuju ke daerah Tabanan – Ubud – Mandala Wisata Wenara Wana – Goa Gajah – Jalan Raya Pejang Tampak Siring. Kemudian kalian tinggal mengikuti jalur utama sampai tiba di lokasi Jalan Tirta. Dari sinilah kalian sudah bisa melihat kawasan wisata Pura Tirta Empul.

Jam Operasioal

Tirta Empul buka setiap harinya mulai dari pukul 08.00 – 18.00 WITA.

Harga Tiket Masuk

KategoriHarga Tiket Masuk
DewasaRp30.000/ Orang.
AnakRp25.000/ Orang
Parkir MobilRp5.000
Parkir Sepeda MotorRp2.000

Catatan:

  • Setiap pengunjung yang datang ke Tirta Empul Tampak Siring, diwajibkan untuk mengenakan kain sarung serta selendang yang diikatkan di pinggang.
Photo of author

Dwi Okta

Mahasiswi jurusan pariwista di salah satu Universitas di Indonesia.