Kampung Pelangi Semarang: Keindahan & Tiket Masuk 2024

[man-table-summary id=”kampungpelangisemarang”]

Tak hanya mampu menyedot perhatian warga lokal, Kampung Pelangi di Semarang ini juga mampu menarik perhatian dunia.

Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya media internasional yang turut menyorot berita dari pesona kecantikan kampung pelangi satu ini. Selengkapnya mengenai kampung pelangi, simak pembahasan berikut ini.

Sejarah

sejarah kampung pelangi semarang

Kampung yang dipakai untuk kampung pelangi ini bernama Kampung Kalisari. Yang mana kampung ini adalah pemukiman padat untuk penduduk khas kota besar.

Pada mulanya, perkampungan tersebut memiliki nama asli yaitu Kampung Wonosari yang merupakan perkampungan kumuh.

Tetapi dengan adanya inisiatif dari para tokoh warga setempat yang merasa nuansa dari kampung terlalu kontras daripada pasar bunga Kalisari yang telah direnovasi. Maka pada akhirnya merekapun merealisasikan ide untuk membuat sebuah kampung pelangi.

Awal penumpahan cat dilakukan pada tanggal 15 April 2017 lalu. Pengecatan tersebut juga diikuti oleh wali kota Semarang yang bernama Hendrar Prihadi untuk ikut andil pada pengecatan awal kampung ini.

Pria yang akrab disapa sebagai Hendi itu menuturkan apabila Kampung Pelangi ini menjadi salah satu program kampung tematik yang bertujuan dalam mengurangi pemukiman kumuh dan juga sebagai media alternatif untuk wisata murah yang ada di pusat kota Semarang.

Di dalam kampung ini terdapat sekitar 3000 rumah yang tekah tersebar di berbagai sudut dengan kondisi yang awalnya sangat memprihatinkan.

Kemudian kombinasi dari warna cerah yang tepat membuat tempat ini menjadi kampung wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Kampung ini mempunyai corak dasar dari berbagai warna seperti: merah, biru, kuning, ungu, dan juga hijau.

Kata kumuh yang pada awalnya terlintas pun seakan sudah hilang. Karena tempat ini berubah menjadi bersih serta nyaman. Tak hanya itu saja, warga yang ada di kampung ini juga amat ramah dan bersahaja.

Suasana khas pedesaan yang masih terjaga dengan kerukunan antar warga senantiasa membuat betah untuk mengeksplor semua sudut disini.

Warga setempat juga akan saling menyapa serta senantiasa ramah untuk membukakan pintu bagi siapa saja yang ingin berkunjung.

Objek Wisata

Berikut ini adalah daya tarik yang disuguhkan dari Kampung Pelangi Semarang, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Suasana Artistik

alamat kampung pelangi semarang

Ketika kalian mencoba untuk berkeliling ke semua lokasi wisata kampung pelangi ini, maka kalian akan disuguhi dengan nuansa artistic yang kental diantara berbagai lukisan yang terlihat sangat apik.

Disana juga telah terpajang tokoh pewayangan jawa yang sekaligus dapat kita pelajari. Tak lupa flora dan juga fauna disana juga sangat mengesankan. .

Selain itu, di kampung ini juga memiliki suasana etnis Tionghoa yang sangat terasa.

Dan menariknya lagi, di tempat ini juga telah dihiasi dengan berbagai pernak – pernik dari bahan dasar sampah bekas.

Namun tidak usah khawatir, sebab benda tersebut telah diolah sedemikian rupa, sehingga aman.

Keindahan kampung ini juga dihiasi dengan payung – payung yang menggantung seperti pada festival payung, dan tentunya dapat menjadi latar belakang kegiatan foto kalian.

Baca: Brown Canyon

2. Taman Kasmaran

Taman Kasmaran

Masih dalam satu kompleks dengan kampung pelangi disana terdapat taman kasmaran.

Di taman ini terdapat dua lantai yang dapat kalian nikmati. Untuk bagian lantai yang bawah dipakai sebagai tempat kuliner serta pada lantai atas dipakai sebagai taman yang asri nan sejuk.

Nama dari taman kasmaran merupakan singkatan dari kata Kalisari Semarang.

Dari arah taman ini, kalian dapat melihat bagaimana keindahan kampung pelangi dari atas ketinggian.

3. Foto bersama bunga

kampung pelangi kalisari semarang

Terdapat beragam titik foto di kampung ini. Salah satu ide dari masyarakat setempat yaitu dengan menyediakan properti foto berupa bunga.

Properti bunga tersebut merupakan bunga segar yang dipetik langsung dari pasar bunga Kalisari.

Setiap pengunjungnya dapat dengan bebas memilih bunga yang nantinya akan dipakai untuk berfoto.

Disana telah disediakan bunga mawar, lili, hingga bunga matahari. Tak hanya dikemas dalam buket, bunga disini juga ada yang dibentuk menjadi mahkota.

Tidak hanya dijadikan sebagai property untuk berfoto, namun juga bisa kalian jadikan sebagai oleh – oleh untuk dibawa ke rumah.

Kalian dapat membeli bunga disini di pasar bunga yang telah tersedia disana. Biasanya harga untuk satu tangkai mawar akan dibandrol dengan harga mulai dari Rp5.000.

Tak hanya itu saja, disana juga ada bunga krisan yang dibanderol dengan harga Rp10.000 untuk per 3 tangkainya.

Baca: Water Blaster Semarang

4. Gembok Cinta

Gembok Cinta

Di kampung ini juga tersedia spot menarik bernama gembok cinta.

Pada kawasan ini kalian dapat membeli gembok, kemudian menuliskan nama diri serta pasangan kalian. Selepas itu, kalian gantungkan gembok tadi di jembatan.

Spot satu ini banyak diincar oleh para pasangan remaja yang ingin menggantungkan gembok disana.

Konon katanya, siapa saja yang menulis namanya bersama pasangannya di gembok tersebut maka cintanya akan abadi.

Terlepas dari mitos tersebut, pengunjung juga banyak yang menjadikan gembok cinta itu hanya sebagai hiburan atau tempat berfoto pada waktu berkunjung di kampung pelangi.

5. Kuliner dan Souvenir khas

lokasi kampung pelangi semarang

Selepas puas berkeliling di kampung pelangi, kini saatnya memanjakan lidah dan perut kalian dengan kuliner khas yang menggugah selera.

Kalian dapat pergi menuju lantai 1 taman kasmaran yang telah menyediakan beragam macam kuliner makanan menggoda.

Salah satu kuliner yang sangat khas kota Semarang yang tersaji di tempat ini adalah lumpia basah semarang.

Untuk harganya sendiri juga sangat terjangkau, mulai dari harga Rp10.000 kalian sudah dapat menikmati beragam macam menu yang ada di sentra kuliner ini.

Dan sebelum kalian beranjak pergi jangan lupa untuk menyempatkan diri membeli beberapa souvenir yang juga tersedia disini.

Oleh – oleh yang dijajakan antara lain seperti: gantungan kunci, kaos, serta masih banyak aksesoris lainnya dengan tawaran harga mulai dari Rp5.000.

Baca: Kebun Binatang Mangkang

Fasilitas

  • Spot foto
  • Sentra kuliner/ kios kuliner
  • Tempat oleh – oleh
  • Tempat sampah
  • Taman
  • Spot foto 3 dimensi

Baca: Taman Bunga Celosia

Lokasi

Kampung Pelangi Semarang berada di alamat: Jl. DR. Sutomo No.89, Randusari, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50244.

Rute

  • Dari arah Pasar Bunga Kalisari

Bagi kalian yang berangkat dengan menggunakan kendaraan pribadi, silahkan arahkan kendaraan kalian menuju Pasar Bunga Kalisari, kemudian lurus hingga tiba di Tugu Muda.

Setelah sampai di Tugu Muda, kalian sudah dapat melihat lokasi dari Kampung Pelangi Semarang, sebab lokasinya ada di atas perbukitan.

  • Dari arah Stasiun Semarang Tawang 

Jika kalian berangkat dari arah Stasiun Semarang Tawang maka akan memerlukan waktu tempuh selama kurang lebih 17 menit atau berjarak 4,1 km.

  • Dari arah Jalan Pemuda

Jika kalian berangkat dari arah jalan pemuda, maka sebelumnya kalian harus masuk lebih dahulu di jalan Merak – Jalan Branjangan – jalan letjen suprapto.

Lalu barulah kalian masuk ke jalan pemuda, jalan DR. sutomo serta tak lama kemudian, nantinya kalian akan sampai di titik lokasi.

  • Dari arah Bandara Ahmad Yani

Jika kalian berangkat dari arah Bandara Ahmad Yani maka akan memakan waktu tempuh selama 17 menit atau berjarak 7,2 km dengan memakai kendaraan pribadi.

  • Dari Terminal Bus Terboyo

Jika kalian berangkat dari arah Terminal Bus Terboyo maka hanya memerlukan waktu tempuh selama 3 menit atau 5 menit. Sebab, jaraknya hanya sejauh 8 km saja.

Jam Operasional

Kampung Pelangi Semarang buka setiap harinya (Senin – Minggu) selama 24 jam.

Harga Tiket Masuk

KategoriHarga
HTM per orangRp3.000
Parkir motorRp2.000
Parkir mobilRp5.000

Dengan tarif yang sangat terjangkau, kalian sudah dapat menikmati perpaduan warna yang pastinya akan memanjakan mata kalian. Terlebih lagi disana juga telah dilengkapi dengan adanya fasilitas foto 3d.

Selamat berlibur!

Photo of author

Dwi Okta

Mahasiswi jurusan pariwista di salah satu Universitas di Indonesia.