Dusun Bambu Lembang: Aktivitas & Tiket Masuk 2024

[man-table-summary id=”dusunbambu”]

Dusun Bambu merupakan salah satu wisata yang berada di daerah Bandung bagian utara. Tempat ini biasanya menjadi destinasi yang wajib dikunjungi, terutama saat anda sedang berlibur di Lembang dan sekitarnya. Hal yang menarik dari tempat ini adalah pemandangan yang benar-benar alami khas pedesaan Lembang yang tenang.

Selain itu, udara segar dan menyejukkan menjadi nilai tambah tersendiri. Di sini anda juga bisa menikmati areal pesawahan, danau bandung, kawasan hutan pinus serta hamparan pemandangan alam lainnya. Tidak heran, banyak wisatawan yang datang ke Dusun Bambu walau sekedar merefresh pikiran.

Untuk harga tiket masuk Dusun Bambu Bandung pun relatif murah. Terdapat banyak hal yang dapat anda coba disini. Lalu apa saja aktifitas yang dapat dilakukan di Dusun Bambu tersebut? Simak ulasan dibawah ini.

Spot Menarik

Aktifitas pertama yang dapat pengunjung lakukan adalah mengunjungi tempat kuliner. Berikut beberapa spot yang dapat anda kunjungi untuk bersantap.

1. Restoran Purbasari 

harga tiket dusun bambu

Restoran ini bertempat di sebelah danau-danau kecil. Tempat makan berbentuk saung ini menawarkan aneka menu tradisional. Untuk masalah harga pun relatif murah bagi semua kalangan.

Baca: Dago Dream Park

2. Burangrang Cafe

harga tiket masuk dusun bambu 2018

Burangrang cafe bertempat di sisi danau kecil juga. Tempat ini juga sangat bagus untuk bersantai, nongkrong, dan makan. Sajian yang ditawarkan pun bermacam-macam, mulai dari hidangan lokal, nusantara, Western food dan Asian dengan harga yang terjangkau.

3. Lutung Kasarung

Tempat ini tergolong unik, karena berbentuk seperti sarang burung dan berada di ketinggian. Terdapat juga platform untuk mengitari area dari atas pohon. Tempatnya memang tergolong unik, tetapi akan kurang nyaman jika digunakan untuk makan. Hal ini karena ramainya orang yang berlalu-lalang di tempat ini.

Baca: Harga Tiket Masuk Kampung Gajah

Jika pengunjung hendak menginap, disini juga menyediakan tempat penginapan dengan 2 jenis. Pengunjung dapat memilih indoor dan outdoor.

1. Eagle Camping Ground

tiket masuk dusun bambu terbaruPengunjung dapat menginap ala camping dengan fasilitas hotel, biasa juga disebut dengan Glamping. Untuk masalah harga pun relatif murah, tempat ini sangat cocok untuk kebutuhan menginap di alam terbuka bersama keluarga.

Baca: Orchid Forest Cikole

2. Villa Dusun Bambu Kampung Layung

harga tiket masuk dusun bambu

Disini pengunjung akan ditawarkan dengan 2 pilihan tipe villa. Yaitu villa 1 kamar tidur dan villa 2 kamar tidur. Model bangunannya pun masih dominan dari bahan kayu dan bambu. Pengunjung dapat menikmati bermalam dengan nuansa khas pedesaan yang tenak, damai, sunyi, dan pastinya romantis. Untuk harga bermalam disini lumayan mahal, yaitu Rp 1.800.000/malam.

Selain itu, disini juga terdapat tempat untuk berbelanja. Konsep yang diusung seperti pasar tradisional. Berikut penjelasan dari tempat belanja tersebut.

Pasar Khatulistiwa

Di pasar ini anda dapat menemukan bermacam buah-buahan segar serta produk souvenir. Selain itu, disini juga menyediakan makanan khas Bandung yang dapat anda beli sebagai buah tangan dari Dusun Bambu ini.

Baca: The Great Asia Africa

Lokasi

Dusun Bambu beralamat di Jalan Kolonel Masturi KM. 11, Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40551.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi telp: (022) 82782020.

Harga Tiket Masuk

KategoriHarga
Tiket MasukRp15.000
Tiket Parkir MotorRp5.000
Tiket Parkit MobilRp10.000

Jika anda membawa anak kecil dibawah umur 3 tahun, maka tidak dikenakan biaya tiket masuk alias gratis. Untuk jam buka Dusun Bambu sendiri mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB.

Perlu anda ketahui, harga tiket sewaktu-waktu dapat berubah. Untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubungi kontak yang telah disediakan diatas.

Tips Berkunjung

Bagi anda yang hendak mengunjugi Dusun Bambu, sangat disarankan berangkat pada waktu petang. Anda dapat melihat jelas pemandangan yang indah dan menikmati makan malam diwaktu yang tepat.

Photo of author

Dwi Okta

Mahasiswi jurusan pariwista di salah satu Universitas di Indonesia.