Coban Sewu: Daya Tarik & Tiket Masuk 2024

[man-table-summary id=”cobansewu”]

Panorama wisata dari Coban Sewu hampir menyerupai wisata air terjun terindah di dunia yang bernama air terjun Niagara di negara Kanada.

Caban satu ini juga sama – sama memiliki tebing tinggi dengan bentuk setengah lingkaran yang dialiri dengan beberapa air terjun, yang mana menciptakan panorama yang begitu indah.

Cerita Singkat

air terjun coban sewu
instagram: @alhi_dzirin

Air Terjun Tumpak Sewu atau juga disebut sebagai Coban Sewu merupakan suatu destinasi wisata air terjun dengan tinggi sekitar 120 meter.

Lokasi air terjun satu ini terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Coban Sewu satu ini menjadi salah satu air terjun terindah yang ada di Pulau Jawa sekaligus Indonesia.

Air Terjun satu ini mempunyai formasi yang sangat unik dan menarik sebab mempunyai aliran air yang melebar layaknya tirai sehingga masuk ke dalam kategori air terjun Tiered.

Lokasi coban ini pun masih masuk ke dalam suatu lembah curam yang memanjang dengan elevasi hingga 500 meter di atas permukaan air laut.

Air terjun ini terbentuk dari aliran Sungai Glidih dengan hulu yang berada di Gunung Semeru.

Sejarah

coban sewu waterfall
instagram: @visitlumajang

Tak hanya dikenal sebagai Coban Sewu atau Coban Tumpak Sewu, namun beberapa orang ada juga yang menyebutnya sebagai Coban Tumpang Sewu.

Pengambilan nama dari air terjun itu berasal dari kondisi serta bagaimana sumber air yang berada di Coban Sewu ini sendiri.

Istilah dari Coban Sewu berasal dari dua suku kata yaitu Coban dan Sewu. Coban memiliki air terjun, serta Sewu berarti Seribu.

Sehingga apabila digabung, kedua suku kata tersebut berarti air terjun seribu.

Nama tersebut disematkan sebab air terjun satu ini seakan mempunyai “seribu” sumber air terjun yang berbeda. Namun tentu saja, jumlah dari sumber airnya tidak benar – benar ada seribu.

Sementara sebutan Coban Tumpak Sewu serta Tumpang Sewu disematkan sebab air terjun yang terdapat di Coban Sewu terlihat seperti bertumpuk – tumpuk satu dengan yang lain.

Air terjun satu ini juga sangat unik, sebab sumber aliran airnya bukan hanya dari satu aliran saja yang yang jatuh dari atas ke bawah.

Tetapi sumber airnya berasal berbagai arah yang berada di sepanjang tebing.

Sehingga jika kalian perhatikan, air terjun satu ini akan nampa “tumpang” atau “tumpak” menindih satu dengan yang lain. Hal itulah yang menjadi karakteristik utama dari coban yang satu ini.

Objek Wisata

Berikut ini adalah beberapa objek wisata yang dapat kalian temukan di Coban Sewu, antara lain:

1. Lokasi

coban sewu lumajang
instagram: @gigihprayogo_

Air Terjun Tumpak Sewu atau sapaan hitsnya adalah Niagara-nya Jawa Timur berada di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang.

Masyarakat yang berasal dari kedua kabupaten tersebut sering menyebutnya sebagai Grojogan Sewu, Coban Tumpak Sewu, Coban Grojogan Sewu, dan Coban Sewu.

Secara administratif, air terjun ini masuk ke dalam kawasan Kabupaten Lumajang, namun dapat diakses dengan lebih mudah dari arah Kota Malang.

Baca: Coban Rais

2. Trekking

coban sewu malang
instagram: @_e.motion

Tidak hanya berdiri untuk memandangi panorama dari air terjunnya saja, jika kalian ingin melakukan trekking juga bisa. Namun dengan catatan kalian harus menyiapkan mental dan fisik yang prima.

Rute yang nantinya harus kalian lewati ke kawan air terjun terbilang lumayan sulit, baik jika berangkat dari arah Lumajang ataupun Malang.

Nantinya, kalian akan melewati medan berupa tebing tanah, bantuan tangga bambu yang terlihat sama sekali tidak kokoh, dan kalian hanya akan diberikan seutas tali untuk berpegangan.

Setibanya kalian di dasar jurang, kalian pun tetap masih harus berjalan melawan arus aliran sungai hingga mencapai lokasi Air Terjun Tumpak Sewu.

Baca: Coban Talun

3. Keunikan

coban grojogan sewu
instagram: @san.lourdis

Air terjun ini terkenal sebab memiliki kemiripan dengan Air terjun Niagara yang berada di Kanda. Bahkan keduanya juga sama – sama berada di perbatasan dua daerah berbeda.

Untuk aliran airnya sendiri tidak sederas di Niagara, namun masih mempunyai keunikannya tersendiri. Yang mana rata – rata air terjun di Malang bertipe plunge atau aliran airnya tidak langsung bersentuhan dengan tebing dinding dibaliknya.

Namun justru bertipe tiered, sehingga tak heran jika tempat ini menjadi kawasan perbatasan yang menarik dan hits.

Baca: Coban Rondo

4. Berswafoto

coban tumpak sewu
instagram: @zaka.journey1

Tentunya dengan pemandangan alam yang menakjubkan, kalian pun dapat memburu berbagai spot foto disana dengan latar belakang yang memukau.

Kalian cukup menyediakan kamera DSLR atau ponsel canggih dan juga tongsis untuk hunting foto. Pastikan kalian juga mengabadikan momen di sudut yang tepat, agar hasil foto lebih maksimal.

5. Landscape Photography

coban sewu pujon
instagram: @sewamobilbatumalangmurah

Setelah kalian memarkir kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan cara berjalan kaki.

Jika cuaca tengah cerah, kalian dapat melihat pemandangan Gunung Semeru yang menjadi latar belakang air terjun satu ini.

Jajaran air yang jatuh dari atas tebing juga nampak seperti tirai tipis yang tembus pandang, diselimuti dengan adanya hutan hijau di sekitar.

Panorama seperti ini jelas akan menggoda jika kalian penggemar fotografi, khususnya jika mendalami landscape photography.

6. Sungai Glidih

Sungai Glidih
instagram: @mata_ponsel_

Coban Sewu terletak di aliran Sungai Glidih dengan hulu di Gunung Semeru. Sepanjang rute menuju kawasan dasar air terjun, kalian akan ditemani dengan sebagian aliran sungai satu ini.

Kalian juga dapat menelusuri lebih jauh dari Sungai Glidih yang langsung membawa kalian menuju ke dua lokasi wisata air terjun lain di Kabupaten Lumajang.

Namun perlu kalian perhatikan, rute sungai ini terbilang sangat sulit, sehingga kalian perlu untuk memperhatikan waktu.

7. Sudut Pandang

Sudut Pandang
instagram: @worldexplooreer

Setibanya kalian di lokasi bawah Coban Sewu, kalian akan disuguhi dengan pemandangan air terjun yang sangat besar.

Dari arah dekat, kalian juga masih dapat melihat adanya aliran air terjun yang bermula dari arah tengah tebing.

Memang tidak seluruh air menderas dari arah puncak, namun baru dapat nampak jelas jika kalian langsung lihat dari arah dekat tebing.

Aliran air terjun ini lumayan ramah, sehingga kalian dapat memanjat naik serta menuruni gundukan tanah serta batuan yang terdapat di bawah air terjun tanpa khawatir akan terhempas dengan aliran air terjun.

8. Goa Tetes

Goa Tetes
instagram: @warutours

Apabila kalian masih memiliki waktu lebih serta memutuskan untuk melanjutkan perjalanan wisata, maka kalian dapat masuk ke kawasan Kabupaten Lumajang.

Serta kalian lanjutkan perjalanan dengan menyusuri Sungai Glidih.

Sungai Glidih ini nantinya akan mengantarkan kalian tiba di Goa Tetes.

Goa ini merupakan destinasi wisata air terjun, yang sebetulnya lebih dikenal dulu dibandingkan Coban Sewu.

  • Alamat: Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
  • Jam operasional: 07.25 – 16.00 WIB.

9. Air Terjun Kapas Biru

Air Terjun Kapas Biru
instagram: @apipudn

Tak hanya Goa Tetes, kalian juga dapat mampir ke Air Terjun Kapas Biru.

Namun perlu kalian ingat, medan yang nantinya kalian lewati terbilang berat, sehingga ada baiknya jika kalian menyiapkan perlengkapan serta perbekalan untuk trekking.

Untuk kalian yang gemar dengan wisata tantangan, maka inilah surganya!

  • Alamat: Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
  • Jam operasional: 05.00 – 16.00 WIB.

Fasilitas

  • Area parkir
  • Kamar mandi dan toilet
  • Warung makan dan minum
  • Mushola
  • Jalur trekking
  • Spot foto
  • Jembatan
  • Tali pembantu

Lokasi

Coban Sewu berada di alamat: Besukcukit, Sidorenggo, Ampelgading, Malang, East Java 65183.

Baca juga: Coban Nirwana

Rute

Berikut ini adalah beberapa rute yang dapat kalian gunakan untuk menuju lokasi wisata dengan menggunakan kendaraan umum, antara lain:

Dari arah bandara

  1. Bandara Abdulrahman Saleh kalian gunakan taksi menuju Terminal Arjosari
  2. Dari terminal kalian dapat naik salah satu angkot berikut:
    • angkota ABG (ABH) dengan jurusan Arjosari – Borobudur – Gadang (Hamid Rusdi)
    • angkot AG (AH) jurusan Arjosari – Gadang (Hamid Rusdi)
    • angkot AJG (AJH) jurusan Arjosari – Janti – Gadang (Hamid Rusdi)
    • angkot GA (HA) jurusan Arjosari – Gadang (Hamid Rusdi) turun di Terminal Gadang
  3. Kemudian sampai di terminal naik bis dengan jurusan Malang – Turen – Lumajang.
  4. Lalu turun di Air Terjun Coban Sewu (Tumpak Sewu)

Dari arah stasiun

Stasiun Malang

  1. Dari arah Stasiun Malang kalian dapat menggunakan salah satu angkot berikut:
    • angkot ABG (ABH) dengan jurusan Arjosari – Borobudur – Gadang (Hamid Rusdi)
    • angkot jurusan AJG (AJH) dengan jurusan Arjosari – Janti – Gadang turun di Terminal Gadang
  2. Dari terminal kalian naik bis dengan jurusan Malang – Turen – Lumajang.
  3. Lalu turun di Air Terjun Coban Sewu (Tumpak Sewu).

Dari arah terminal

Terminal Arjosari

  1. Dari arah Terminal Arjosari kalian dapat menggunakan salah satu angkot berikut ini:
    • angkot ABG (ABH) jurusan Arjosari – Borobudur – Gadang (Hamid Rusdi)
    • angkot AG (AH) jurusan Arjosari – Gadang (Hamid Rusdi)
    • angkot AJG (AJH) jurusan Arjosari – Janti – Gadang (Hamid Rusdi)
    • angkot GA (HA) jurusan Arjosari – Gadang (Hamid Rusdi) turun di Terminal Gadang
  2. Dari arah terminal kemudian naik bis dengan jurusan Malang – Turen – Lumajang.
  3. Lalu turun di Air Terjun Coban Sewu (Tumpak Sewu).

Jam Operasional

Coban Sewu buka setiap harinya (Senin – Minggu) mulai dari pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Harga Tiket Masuk

KeteranganHarga
HTM per orangRp10.000
Parkir MotorRp5.000
Parkir MobilRp10.000

Tips

  • Sebaiknya datang ketika musim kemarau, sebab dimusim hujan, curug lumayan berbahaya dan rutenya sangat licin.
  • Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari.
  • Memakai kendaraan pribadi.
  • Membawa bekal dari rumah agar lebih hemat.
  • Jangan lupa untuk membawa power bank.
  • Membawa ponsel dan kamera dengan kondisi baterai penuh.
  • Membawa antiseptik atau obat yang diperlukan.
  • Mengenakan pakaian dan alas kaki yang nyaman untuk aktivitas outdoor.
  • Jangan melakukan trekking ketika hari menjelang sore atau malam, sebab rutenya sangat berbahaya dan licin.
  • Membawa baju ganti dan peralatan mandi.
  • Tidak membuang sampah sembarangan.
  • Mentaati seluruh peraturan yang berlaku di lokasi wisata.

Photo of author

Dwi Okta

Mahasiswi jurusan pariwista di salah satu Universitas di Indonesia.